Rangkaian proses seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014 yang dijadwalkan akan diadakan pada Juni nanti sudah dimulai. Pada bulan Maret ini, pemerintah sudah mulai membuka usulan CPNS dari tiap daerah. Berbeda dengan penerimaan CPNS 2013 yang relatif sepi, penerimaan CPNS tahun 2014 ini diprediksi akan lebih ramai. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) hingga Rabu (13/3), sekitar 70-an instansi terdiri dari 20 pusat dan 50-an daerah telah mengajukan usulan penambahan aparatur sipil negara (ASN).

“Sudah sekitar 70-an instansi yang memasukkan usulan untuk pengadaan CPNS 2014. Itu posisi Rabu (13/3), jadi kemungkinan besar jumlah tersebut sudah bertambah lagi,” kata Kepala BKN Eko Sutrisno.

Usulan untuk penambahan pegawai atau ASN ini tidak hanya untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja, tetapi juga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Eko melanjutkan, bahwa ada sejumlah instansi yang tidak mengajukan permintaan PNS tetapi lebih fokus kepada P3K.

“Namun rata-rata, meminta PNS dan P3K. Ini nanti akan ditelaah kembali oleh tim sebelum ditetapkan formasinya oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB),” lanjut Eko.

100 ribu posisi ASN rencananya disiapkan pemerintah pada seleksi CPNS 2014 yang akan datang. Dari total 100 ribu posisi tersebut, 60 ribu dialokasikan untuk PNS dan sisanya sebanyak 40 ribu untuk P3K. Eko juga meminta instansi yang akan mengadakan seleksi CPNS 2014 untuk segera mengajukan usulan, yang dilengkapi juga dengan analisis jabatan kerja, analisis beban kerja, prediksi kebutuhan pegawai selama lima tahun, dan belanja pegawai harus di bawah 50 persen.

“Prinsipnya, semua pengajuan yang masuk itu lebih dulu dianalisa dan ditetapkan formasinya oleh Pak Menteri. Jadi kita beri kesempatan kepada seluruh instansi secepatnya mengajukan sebelum bulan Juli,” bebernya.

Eko mengatakan, saat ini instansi pusat dan daerah mulai semangat lagi untuk meminta penambahan pegawai. Sangat jauh berbeda dengan tahun lalu di mana pemda khususnya enggan mengajukan penambahan pegawai.